Keliru, Klaim Video Pengungsi Rohingya Mulai Masuk Wilayah Kenjeran Surabaya


Sebuah video dibagikan dengan narasi bahwa pengungsi Rohingya telah masuk Daerah Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur. Dibagikan akun TikTok ini [ arsip ] pada 25 Desember 2023, video itu memperlihatkan sejumlah warga berusaha merobohkan pagar pembatas jalan dengan areal pantai.

Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 485 komentar dan dibagikan sebanyak 402 kali. Apa benar ini video pengungsi Rohingya telah masuk wilayah Kenjeran Surabaya?


Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video dengan menggunakantoolsInVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakanreverse imageGoogle. 
Hasilnya, warga yang mengamuk dan berusaha merobohkan pagar dalam video tersebut bukanlah pengungsi Rohingya, melainkan pedagang kaki lima di daerah Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2023.  
Video yang identik pernah diberitakan stasiun televisi Kompas TV Madiun pada 25 Desember 2023 dengan judul, "Dilarang Pemkot Surabaya Jualan, Pedagang Kaki Lima Demo dan Blokade Jalan Menuju Pantai Kenjeran!".

Sementara Liputan6 memberitakan peristiwa itu pada 25 Desember 2023 dengan judul "Sejumlah Fasilitas di Wisata Pantai Kenjeran Surabaya Dirusak Pedagang Kaki Lima | Liputan6"
 
Stasiun televisi iNews juga pernah memberitakan peristiwa yang sama dan diunggah ke kanal Youtube resminya, Official Inews pada 26 Desember 2023 dengan judul, "PKL Pantai Kenjeran Surabaya Rusak Pagar Hingga Blokade Jalan".
Dilansir dari JPPN.com, sejumlah pedagang yang sebelumnya berjualan di sebelah Pantai Kenjeran atau yang sering disebut Watu-Watu Ngamuk menolak adanya relokasi ke Sentra Ikan Bulak, Minggu, 24 Desember 2023. 
Video yang beredar di akun sosial media TikTok @sobo.ratan8 itu memperlihatkan sejumlah pedagang nekat untuk merusak pagar yang telah terpasang. Mereka bahkan nekat memblokade jalan dengan memberikan batu dan sampah. 
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, membenarkan kabar kejadian perusakan fasilitas umum itu. Hal itu juga telah dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Bagi yang merusak aset pagar pemerintah kota sudah dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Biarkan proses itu berjalan,” kata Fikser saat dikonfirmasi, Senin, 25 Desember 2023.


Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim pengungsi Rohingya yang telah masuk wilayah Kenjeran Surabaya adalahkeliru. 
Sejumlah orang berusaha merobohkan pagar pembatas jalan dengan areal pantai dalam video tersebut bukanlah pengungsi Rohingya, melainkan pedagang kaki lima di daerah Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, yang menolak direlokasi ke Sentra Ikan Bulak.

https://www.tiktok.com/@antasena.2992/video/7316353364080512262?q=rohingya%20terbaru&t=1704170984047
https://web.archive.org/save/https://www.tiktok.com/@antasena.2992/video/7316353364080512262?q=rohingya%20terbaru&t=1704170984047
https://www.youtube.com/watch?v=RZHBCrNqN3A
https://www.youtube.com/watch?v=LMnRw2VAy8U
https://www.youtube.com/watch?v=K78qA4lIHuY
https://jatim.jpnn.com/jatim-terkini/26767/pedagang-kenjeran-mengamuk-tolak-penertiban-blokade-jalan-hingga-rusak-pagar
mailto:cekfakta@tempo.co.id

Publish date : 2024-01-03