Hoaks! Video WNA marah dengan pertambangan di Raja Ampat

Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di X menampilkan seorang warga negara asing (WNA) yang tampak sedang berbicara di depan kamera dan memprotes kegiatan penambangan di wilayah Raja Ampat.

Berikut transkrip pembicaraan WNA tersebut:

“lihat apa yang pejabat lakukan pada raja ampat mereka menghancurkan surga ini demi uang”

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“Waduh ini bule siapa ya?

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Berani banget dia protes sambil ngomel-ngomel gitu?

Apa dia karena paham soal keseimbangan alam? Atau karena dia cinta keindahan ya?

Marahnya ngalah-ngalahin yang punya negara…”

Namun, benarkah video WNA marah dengan pertambangan di Raja Ampat?



(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi AI Hive Moderation, ANTARA menemukan bahwa 92,3 persen elemen dalam video tersebut terindikasi sebagai hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) atau deepfake.



Menanggapi isu tersebut, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

“Sementara ini saya belum bisa memberikan pernyataan. Kita masih dalam proses penyelidikan. Itu saja dulu,” ujar Nunung seperti dikutip dari ANTARA.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengimbau masyarakat agar bijak dalam menyikapi unggahan media sosial terkait kondisi Pulau Piaynemo dan Pulau Gag di Raja Ampat yang dituding mengalami kerusakan.

Pada Selasa (10/6), Bahlil menyatakan bahwa gambar-gambar viral yang menunjukkan kerusakan Pulau Piaynemo merupakan informasi bohong atau hoaks. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil kunjungan langsung ke lokasi pada 7 Juni 2025, kelestarian pulau tersebut masih terjaga dengan baik.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Pewarta: Tim JACX

Editor: Indriani

Copyright © ANTARA 2025

https://x.com/mariaalkaff_/status/1931873970640589004?s=48&t=4HQaKNbTsqPPStmJwP2WVQ

Publish date : 2025-06-12