[KLARIFIKASI] Siswa SD Tidak Lulus di Morowali merupakan "Prank"

KOMPAS.com - Video siswa Sekolah Dasar (SD) menangis karena mendapat amplop berisi tulisan “tidak lulus”, beredar di media sosial.

Tampak guru berusaha menenangkan siswa yang duduk menangis di lantai.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan.

Video siswa SD menangis karena dinyatakan tidak lulus disebarkan oleh akun Instagram ini pada Rabu, 4 Juni 2025. Arsipnya dapat dilihat di sini.

Berikut narasi yang ditulis:

Ini bener Tah tidak lulusAda yang salah kah

Tim Cek Fakta Kompas.com mengamati isi video, lantas menemukan satu frame yang menunjukkan lokasi video.

Pada salah satu frame, terdapat emblem bertuliskan Kabupaten Morowali pada seragam salah satu guru.

Gambar emblemnya serupa Kabupaten Morowali yang terdapat di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng).

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulteng, Sinar Alam membenarkan bahwa peristiwa dalam video berlokasi di Morowali. Tepatnya di SD Fatufia.

Sinar mengungkapkan, guru kelas hanya melakukan prank atau candaan kepada siswanya. Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.

"Informasi dari kepala sekolahnya, bahwa SD Fatufia lulus 100 persen. Itu (candaan tidak lulus) dilakukan guru kelasnya hanya di-prank kepada salah satu siswa," kata dia sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis (12/6/2025).

Sebagai informasi, konsep dan proses kelulusan SD telah berubah sejak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

Ujian nasional ditiadakan dan tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa SD.

Aturannya tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022.

Tidak adanya ujian nasional, tidak berarti semua siswa dapat diluluskan begitu saja.

Pihak sekolah memiliki kewenangan untuk tidak meluluskan siswa jika tidak memenuhi sejumlah kriteria, seperti sikap, keterampilan, dan capaian peserta didik dari hasil pembelajarannya di akhir jenjang pendidikan.

Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Salim Somad membenarkan bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah.

"Otonomi daerah, sekolah di bawah wewenang Pemda," kata Salim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

Narasi dari video siswa SD menangis karena dinyatakan tidak lulus perlu diluruskan.

Video berlokasi di SD Fatufia, Kabupaten Morowali, Sulteng. Guru kelas melakukan prank atau candaan kepada siswanya, dengan memberikan amplop bertuliskan "tidak lulus".

Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.

https://www.instagram.com/im.jakarta_/reel/DKdRws5TCur/
https://archive.ph/oFc82
https://sulteng.bpk.go.id/profil-kabupaten-morowali/lambang-kabupaten-morowali/
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/06/12/164800482/duduk-perkara-video-siswa-sd-di-morowali-menangis-karena-tidak-lulus?page=all#page2
https://drive.google.com/file/d/1e9oqp9eF5i2FUBHv51_1_4z_ET3FjYEp/view
https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

Publish date : 2025-06-13