Hoaks! Video Presiden Prabowo setujui pemakzulan Gibran

CekFakta

Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan bahwa Presiden Prabowo Subianto diam-diam menyetujui rencana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“BREAKING NEWS!! JOKOWI IS IN A MISTAKE!! DOES PRABOWO SECRETLY AGREE TO GIBRAN'S IMPEACHMENT?

PRABOWO BANTING SETIR!! GEGER PRABOWO DIAM2 SETUJU PEMAKZULAN GIBRAN?”

Namun, benarkah video Presiden Prabowo setujui rencana pemakzulan Gibran tersebut?

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Berdasarkan penelusuran, dalam video tersebut tidak ada pernyataan Prabowo terkait penyetujuan pemakzulan Gibran dari jabatan Wapres.

Narasi dalam video tersebut serupa dengan artikel berjudul “Awalnya Nggak Setuju, Benarkah Prabowo Diam-diam Berubah Sikap soal Usul Pemakzulan Gibran?”. Dalam artikel tersebut, pakar politik dari Pusat Penelitian Politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan pendapatnya tentang usulan yang disampaikan oleh para purnawirawan TNI.

Sebelumnya, ramai seruan para purnawirawan TNI yang disampaikan di Kelapa Gading pada 17 April 2025 lalu yang menyerukan delapan poin tuntutan, termasuk di dalamnya meminta agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka segera diganti.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo perlu mempelajari dan menelaah secara cermat isi dari delapan tuntutan tersebut, karena isu yang disampaikan bersifat fundamental.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Namun, khusus mengenai usulan pergantian Wapres Gibran, Wiranto menegaskan bahwa Presiden Prabowo tidak memiliki kewenangan untuk merespons permintaan tersebut.

Dengan demikian, informasi yang menyebut bahwa Presiden Prabowo setuju dengan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merupakan pernyataan tidak berdasar.

Klaim: Video Presiden Prabowo setujui pemakzulan Gibran

Rating: Hoaks

Pewarta: Tim JACX

Editor: Indriani

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.