Cek Fakta: Hoaks Ratusan Anak Terinfeksi Difteri Akibat Jajanan Cabe Kering Terkontaminasi Kencing Tikus di Jakarta
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Juli 2025.
Berikut isi postingannya:
"Di DKI Jakarta, dan Jabar ada 600 orang yang tertular. RS penuh dengan anak2 yang terinfeksi Difteri. Jumlah yang meninggal sudah 38 orang. Jadi ini kejadian luar biasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan imunisasi masal sd tgl 11 Des 2025. Target imunisasi usia 1 sd 19 tahun.
Hati2 jangan jajan yang pakai cabe bubuk, Jangan jajan yang pakaivcabe kering seperti cabe di tahu bulat, otak2, dsb. pokoknya jangan pakai cabe bumbu kering. Karena penuh penyakit dari kencing tikus, kasusnya banyak yang meninggal karena penyakit difteri...
PERHATIAN
Untuk kita2 yang keluarga atau putra putrinya suka mengkonsumsi jajanan dengan menggunakan bumbu tabur (terutama yg mengandung cabe kering) spt... cilok, tahu crispy, singkong goreng atau yg lain, silahy dievaluasi kembali.
Mengapa? Di pabrik cabe tabur, tampak bahan cabe kering ditimbun di gudang tidak peduli dijadikan sarang tikus. Tentu saja KENCING TIKUS akan tercecer disana dan membahayakan. Mari kita jaga keluarga kita.
Gejala Difteri
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
• Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
• Demam dan menggigil.
• Sakit tenggorokan dan suara serak.
• Sulit bernapas atau napas yang cepat.
• Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
• Lemas dan lelah.
• Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
DIHIMBAU UTK HATI2 saat ini DIFTERI sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), jadi kalau tidak terpaksa betul, jangan jajan diluar ya. Tolong disampaikan pada semua keluarga dekat. Penularan melalui droplet seperti dari ludah, batuk, dll seperti penularan TBC.
Jadi hindari tempat2 keramaian seperti tempat2 rekreasi dll ini khusus warga Jakarta, Jawa Barat dan sekitarnya.
Info: Dinkes DKI Jakarta. Silahkan share."
Lalu benarkah postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta?
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Bantahan itu disampaikan dalam laman Jalahoaks.jakarta.go.id.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Ovi Norfiana, mengatakan bahwa pesan viral yang menyebutkan ratusan anak terinfeksi difteri dan meninggal dunia karena jajanan bercabe bubuk yang terkontaminasi kencing tikus adalah informasi tidak benar dan menyesatkan.
"Informasi yang tersebar melalui pesan berantai adalah hoaks. Data resmi menunjukkan situasi terkendali dan tidak sesuai dengan isi pesan yang beredar," ujar Ovi.
Ovi menjelaskan bahwa difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan tidak dapat ditularkan melalui makanan atau bumbu tabur.
"Difteri tidak dapat ditularkan melalui makanan atau bumbu tabur melainkan melalui percikan droplet dari batuk, bersin, atau kontak erat dengan penderita," Ovi menjelaskan.
Ovi mengatakan bahwa penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi lengkap dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
Ovi menghimbau kepada masyarakat untuk melindungi keluarga dengan mengenali sumber informasi yang benar, tidak menyebarkan kepanikan, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam, sakit tenggorokan, atau kesulitan bernapas.
Di sisi lain pesan berantai tersebut sudah beredar sejak tahun 2019 lalu. Faktanya, KLB Difteri terjadi di Indonesia tahun 2017.
Saat itu ada 591 kasus Difteri dengan 32 kematian di 95 Kabupaten/Kota di 20 Provinsi di Indonesia, bukan hanya di DKI Jakarta saja.
Postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta adalah tidak benar.
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3899864/cek-fakta-viral-penularan-difteri-dari-cabai-kering-bercampur-air-seni-tikus-faktanya?page=3
https://jalahoaks.jakarta.go.id/detail/Hoaks-Ratusan-Anak-Terinfeksi-Difteri-Meninggal-Dunia-Dikaitkan-Dengan-Jajanan-Bercabe-Bubuk
https://kemkes.go.id/id/menkes-difteri-menular-berbahaya-dan-mematikan-namun-dicegah-imunisasi
Publish date : 2025-08-06
Hal Menarik Lainnya...

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4815818/original/034575900_1714355105-cek_fakta_korsel.jpg)

