[KLARIFIKASI] Video Salah Konteks, Prabowo Sebut Unjuk Rasa 25 Agustus Dibiayai Koruptor
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa koruptor mendanai aksi demonstrasi di Indonesia.
Takarir video menyebutkan, pernyataan Prabowo merujuk ke unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/8/2025).
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru sehingga perlu diluruskan.
Video Prabowo disebut mengatakan unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) didanai koruptor dibagikan oleh akun Facebook ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Pendemo 25-08-2025 ada yang bayar, koruptor yang bayar kata Presiden Prabowo. Kalau gitu koruptornya ditangkap pak, jangan dipelihara.
Berikut pernyataan Prabowo dalam video:
Dan ternyata memang ini adalah rekayasa. Ini dibuat-buat. Ini dibayar. Oleh siapa? Ya koruptor-koruptor itu yang biayai demo-demo itu.
Screenshot Klarifikasi, video Prabowo sebut unjuk rasa dibiayai koruptor dibagikan dengan kontek keliru
Pernyataan Prabowo dalam video yang dibagikan akun Facebook tersebut tidak merujuk ke aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 20 Juli 2025.
Pernyataan tersebut dapat disimak di video Kompas.com berikut ini.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengeklaim bahwa aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" pada Februari 2025 dibiayai oleh koruptor.
Prabowo juga mengeklaim bahwa tagar #kaburajadulu merupakan rekayasa yang dibuat agar Indonesia gaduh dan selalu miskin.
Namun, Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan bahwa klaim Prabowo tidak berdasar.
Sebagaimana pernah diberitakan Kompas.com, Isnur mengatakan bahwa demo yang berlangsung pada Februari 2025 itu murni lahir dari keresahan dan kesadaran masyarakat.
Selain itu, pemerintah merespons positif aksi "Indonesia Gelap" dengan menugaskan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menemui para demonstran.
Isnur menduga, narasi aksi unjuk rasa "Indonesia Gelap" didanai koruptor merupakan operasi terselubung untuk membangun opini negatif terhadap gerakan masyarakat.
Dugaan operasi terselubung itu diperkuat dengan beredarnya video tersangka kasus korupsi di Kejaksaan Agung, Marcella Santoso, yang mengaku bahwa dirinya membuat konten negatif terkait rancangan undang-undang TNI dan "Indonesia Gelap".
Video tersebut diputar pada konferensi pers di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, 17 Juni 2025. Namun sehari kemudian, Marcella membantah pernah membuat konten tentang "Indonesia Gelap" dan soal RUU TNI.
Video Prabowo disebut mengatakan unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) didanai koruptor perlu diluruskan.
Pernyataan Prabowo dalam video tersebut tidak merujuk ke aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025), tetapi aksi "Indonesia Gelap" pada Februari 2025.
Namun, ucapan Prabowo tersebut tidak didukung bukti kuat. Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur mengatakan, klaim Prabowo tidak berdasar.
https://www.facebook.com/reel/4122414391407497
https://www.youtube.com/shorts/H2kRDNG224A
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/07/22/171000082/cek-fakta-tidak-ada-bukti-aksi-indonesia-gelap-didanai-koruptor?page=all
https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Publish date : 2025-08-28
Hal Menarik Lainnya...




