
Klaim Menkeu Purbaya Minta Sumbangan pada Rakyat, Apa Benar?
tirto.id - Pada Senin (8/9/2025) lalu, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Kuangan (Menkeu) menggantikan posisi Sri Mulyani Indrawati. Pelantikan itu dilakukan di Istana Negara.
ADVERTISEMENT
Sejak menjabat, Purbaya dikenal "nyentrik" dan kerap menjadi perbincangan, baik akibat pernyatannya maupun kebijakan yang diambil. Pada medio September, di jagat maya juga beredar klaim bahwa Purbaya meminta sumbangan kepada rakyat.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Akun Facebook bernama "Hamsah Ji" (arsip) menyebarkan klaim ini di sebuah grup Facebook. Dalam bentuk tangkapan layar dengan logo Gelora News, tertera judul berbunyi "Menkeu Purbaya Meminta Rakyat Menyumbang Bila Ingin Ekonomi Maju Lagi".
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Artikel tersebut tampak diterbitkan pada 9 September 2025 dengan header foto Purbaya tengah menggunakan jas berwarna hitam. "Lepas dari srimulyani masuk Purbaya... lepas dari mulut singa masuk mulut buaya," begitu bunyi teks di bagian bawah tangkapan layar artikel.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Menkeu Purbaya. foto/hotline periksa fakta tirto
Sejak disebarkan pada Jumat (12/9/2025) sampai Selasa (23/9/2025), unggahan ini sudah dibagikan sekali, dan meraup 43 reaksi emoji, serta 95 komentar. Meski ada yang tidak percaya terhadap narasi tersebut, ada pula warganet yang menunjukkan komentar tersulut emosi.
ADVERTISEMENT
Selain di Facebook, klaim serupa juga diketahui berlalu-lalang di Instagram.
Lantas, bagaimana kebenarannya?
Tim Riset Tirto mula-mula mencoba menelusuri asal muasal artikel dan konteks aslinya. Untuk memulai pencarian, kami menggunakan teknik advance search di mesin pencarian Google dengan mengetik kata kunci “Menkeu Purbaya meminta rakyat menyumbang site:www.gelora.co”. Hal itu dilakukan untuk membatasi pencarian di situs resmi Gelora.
Namun begitu, kami tak menemukan satu pun berita Gelora dengan tajuk tersebut. Tirto lantas mencoba mengambil tangkapan layar header gambar Purbaya dan menyalinnya ke mesin telusur Google Image.
Hasilnya, kami menjumpai artikel Gelora dengan keterangan waktu dan header yang sama persis. Artikel aslinya berjudul “Menkeu Purbaya Minta Maaf, Akui Salah Ngomong Soal Tuntutan 17+8”.
Dalam laporan tersebut, Menkeu Purbaya meluruskan pernyataannya yang kontroversial terkait tuntutan rakyat 17+8 pasca demonstrasi Agustus 2025. Purbaya meminta maaf karena salah ucap dalam pernyataan sebelumnya.
“Saya masih pejabat baru di sini. Menterinya juga menteri kagetan. Jadi, kalau ngomong katanya, kalau kata Ibu Sri Mulyani kayak koboi. Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di (Kementerian) Keuangan beda, Ibu. Salah ngomong langsung dipelintir sana-sini. Jadi, kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf,” kata dia dalam konferensi pers usai Serah Terima Jabatan Menteri Keuangan di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).
Dalam pernyataan perdananya usai dilantik, Purbaya memang sempat menilai tuntutan 17+8 hanya datang dari “sebagian kecil rakyat”. Ucapannya itu menuai kritik luas karena dianggap meremehkan aspirasi publik.
Purbaya juga sempat menegaskan bahwa tuntutan itu akan hilang seiring pertumbuhan ekonomi 6–7 persen yang ditargetkannya di kemudian hari. Menurutnya, dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, masyarakat akan lebih sibuk mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ketimbang berdemonstrasi.
Kesimpulannya, judul artikel asli Gelora terbukti telah disunting secara digital. Saat mencoba melakukan penelusuran lanjutan, Tirto juga tak menemukan adanya berita terkait pernyataan Purbaya meminta sumbangan kepada rakyat jika ingin ekonomi kembali maju. Narasi ini juga telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa tangkapan layar artikel yang berisi narasi bahwa Menkeu Purbaya meminta sumbangan pada rakyat jika ingin ekonomi maju bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Tirto tak menemukan satu pun berita Gelora dengan tajuk tersebut. Artikel asli Gelora dengan tanggal terbit dan header yang sama berjudul “Menkeu Purbaya Minta Maaf, Akui Salah Ngomong Soal Tuntutan 17+8”.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
https://web.facebook.com/groups/430580899787414/posts/1165926962919467/
https://archive.ph/AXSRN
https://www.instagram.com/p/DOdmYkfEn3c/
https://www.gelora.co/2025/09/menkeu-purbaya-minta-maaf-akui-salah.html
https://tirto.id/purbaya-minta-maaf-atas-salah-omong-saya-menteri-kagetan-hhr3
https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-artikel-menkeu-purbaya-minta-rakyat-menyumbang-bila-ingin-ekonomi-maju-lagi
Publish date : 2025-09-23
Hal Menarik Lainnya...
