Keliru: Rebusan Daun Kelor dan Air Kelapa Membersihkan Paru-paru dari Asap Rokok

KONTEN yang mengklaim rebusan daun kelor ampuh membersihkan paru-paru dari asap rokok beredar di Facebook [arsip]. Narasi itu menyebut ramuan tersebut tak hanya menyapu kotoran, tapi juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit paru-paru.

Pengunggah menyarankan agar daun kelor direbus dalam air kelapa hingga mendidih, lalu diminum rutin setiap hari untuk mendapatkan khasiatnya.



Namun, benarkah rebusan daun kelor dan air kelapa dapat membersihkan paru-paru dari asap rokok?

Tempo menelusuri klaim tersebut lewat artikel dan jurnal kredibel serta mewawancarai dokter spesialis paru-paru dan penyakit dalam. Hasilnya, penelitian mengenai efektivitas ekstrak daun kelor memperbaiki kerusakan paru-paru baru sebatas pada tikus model bukan pada manusia. Cara terbaik agar paru-paru tetap sehat dan bersih adalah dengan berhenti merokok.

Dokter spesialis paru RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Faradila Nur Aini Sp.P menegaskan tidak ada istilah paru-paru kotor akibat asap rokok dalam medis. Fakta sebenarnya, menghirup asap rokok menyebabkan kerusakan beberapa bagian dalam paru-paru. 

Ketika asap rokok masuk ke saluran napas hingga ke struktur terkecil paru-paru (alveoli), dapat merusak rambut-rambut halus pembersih (cilia) di saluran nafas. Efek lainnya adalah kerusakan alveoli sehingga dinding alveoli menjadi tidak elastis, memproduksi lendir berlebih, dan memunculkan komponen karsinogenik yang memicu kanker.

Agar paru-paru tetap bersih, cara terbaik adalah dengan segera berhenti merokok. “Karena jika masih terus terpapar asap rokok, kerusakan akan terus berlanjut,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 9 Desember 2025.

Faradila juga menekankan bahwa belum ada riset yang mendukung klaim bahwa meminum rebusan air kelapa bersama daun kelor dapat mencuci paru-paru secara instan. 

Meski begitu, mengkonsumsi sayuran seperti daun kelor tetap membawa manfaat bagi sistem pernapasan melalui mekanisme biologis yang menghubungkan pencernaan dan paru-paru. "Terdapat hubungan interaksi silang antara mikrobiota usus dan paru yang berperan dalam proses metabolisme serta regulasi sistem imun tubuh," katanya.

Oleh karena itu, konsumsi makanan berserat tinggi sangat disarankan untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Ia menyarankan masyarakat agar memodifikasi pola makan dengan makanan tinggi serat, termasuk kelor atau sayur-sayuran lain, sehingga dapat memodulasi mikrobiota usus. “Dengan memperbaiki pola makan yang sehat, stop asap rokok, paru-paru akan menjadi sehat.”

Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr. Resa Felani, Sp.PD, menambahkan, daun kelor memiliki manfaat antioksidan yang membantu menghambat kerusakan paru. Termasuk kerusakan paru-paru akibat rokok, maupun polutan lainnya. 

Namun, jika air kelapa direbus justru merusak kandungan vitamin C. “Air kelapa cukup dikonsumsi saat masih segar karena memiliki lebih banyak manfaat,” kata Resa kepada Tempo, Senin, 8 Desember 2025.

Efektif pada tikus, belum uji klinik pada manusia

Beberapa studi dalam dua tahun terakhir menunjukkan bahwa kelor baik dalam bentuk polisakarida murni dari bijinya maupun ekstrak daunnya. Daun kelor diduga memiliki potensi terapeutik yang signifikan terhadap berbagai kondisi patologis paru-paru pada model hewan. Terutama efektivitas multi-mekanismenya sebagai agen anti-inflamasi, imunomodulatori, antimikroba, dan antifibrotik.

Penelitian yang dipublikasikan jurnal Food Science tahun 2025, menemukan bahwa polisakarida yang dimurnikan dari biji kelor (Modified Oxidized Starch Polysaccharide atau MOSP) terbukti meringankan pneumonia virus (influenza H1N1) pada tikus. Sementara penelitian yang dikelola oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) tahun 2024, menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor secara efektif menghambat perkembangan fibrosis pada model tikus diabetes.

Begitu pula hasil riset pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) menggunakan ekstrak Moringa oleifera pada model tikus pneumonia yang diinduksi bakteri Klebsiella pneumoniae. Hasilnya, kadar polymorphonuclear (PMN) dan nekrosis jaringan paru-paru pada tikus model pneumonia membaik secara signifikan setelah diberi ekstrak Moringa oleifera. Akan tetapi, penelitian-penelitian itu masih terbatas pada tikus, bukan manusia.

“Untuk mengetahui efektivitasnya pada manusia, dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia, dalam skala yang besar hingga meneliti efek jangka panjangnya,” ujar Faradila.

Pilihan editor: Update Banjir Sumatera: Korban Meninggal 969 Jiwa

Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa rebusan daun kelor dan air kelapa dapat membersihkan paru-paru dari asap rokok adalah keliru.

http://facebook.com/reel/1766291257413582/?__cft__[0]=AZWRtkoUeF-2vlNntSJp1a523YTGiFDQ1vwq9gMmrXtLaBc3wEkqWd9gAccBAfAy8C08e4cAymUdzjxx1wOxQL3pre3axxB4TtJzN4SZ-ziLq1l-WK6IpCRTeTxGUm1Z5VZ9Ot-FZm-qMehQBxzsS3zNEvBvgVN1dgRnDfeOmhkNIiaOC7ABtS2AvGLhb4rBi9g&__tn__=%2CO%2CP-R
https://perma.cc/UQU7-8T4Y
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212429225017511
https://jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/view/534/pdf
https://balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/5411/3490
https://www.tempo.co/politik/update-banjir-sumatera-korban-meninggal-969-jiwa-2097581
/cdn-cgi/l/email-protection#e083858b86818b9481a094858d908fce838fce8984

Publish date : 2025-12-11