Cek Fakta: Hoaks Artikel Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sebut Orang yang Ragukan Ijazah Jokowi Sebagai Kaum Radikal


Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 2 Mei 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Tempo berjudul
"Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap dan Penjarakan Orang Orang Yang Menyebar Fitnah Kepada Presiden Ke-7 Indonesia"
Akun itu menambahkan narasi:
"Dengan pernyataan ini, Dedi mulyadi memastikan bahwa dia sama dengan jokowi , pernyataan radikal yang di maksud adalah untuk umat islam"
Lalu benarkah postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal?


Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan di laman Tempo.co. Artikel itu menggunakan foto dan waktu unggahan yang sama yakni 29 April 2025.
Namun dalam artikel asli berjudul "Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos"
Artikel itu juga sama sekali tidak membahas komentar Dedi Mulyadi pada kasus ijazah palsu. Artikel itu membahas rencana kebijakan Dedi yang akan menerapkan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial.


Postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel itu telah disunting.

https://www.tempo.co/politik/dedi-mulyadi-akan-jadikan-vasektomi-sebagai-syarat-terima-bansos-1284804#goog_rewarded

Publish date : 2025-07-16