
Benar: Foto-foto Siswa SD yang Keracunan di Palembang
SEJUMLAH foto beredar di Facebook [arsip] yang diklaim siswa SDN 39 Kota Palembang, Sumatera Selatan yang keracunan minuman semprot berperisa.
Korban keracunan disebut mengalami kejang dan muntah. Peristiwa itu diklaim terjadi pada Juli. “Peringatan buat kita semua. Ibu-ibu harap hati-hati yang anak-anaknya sering jajan-jajanan berperisa. Terjadi di SDN 39 Kota Palembang akhir Juli lalu, anak-anak banyak mengalami kejang-kejang, dan muntah setelah jajan minuman berperisa semprot,” katanya.
Namun, saat gambar itu diklik, justru mengarahkan pada halaman penjualan produk pakaian.
Namun, benarkah narasi yang mengatakan kolase gambar itu memperlihatkan anak-anak korban keracunan minuman semprot berperisa di Palembang?
Tempo memverifikasi gambar yang beredar tersebut menggunakan layanan pencarian gambar terbalik dan membandingkan dengan informasi dari sumber-sumber kredibel.
Foto pertama benar salah satu siswa SDN 39 Palembang yang diduga menjadi korban keracunan permen semprot atau minuman semprot yang mereka beli. Informasi tersebut sama dengan yang ditayangkan MDTV (dulu NET TV) pada 2 Agustus 2024.
Program tersebut melaporkan bahwa korban dugaan keracunan itu mengalami gejala mual, muntah dan kejang. Mereka dilarikan ke puskesmas terdekat, namun kemudian dipindah ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Bunda, Kota Palembang.
Akun Twitter atau X Hannajoe20 yang mengunggah gambar dan video kejadian itu tanggal 4 Agustus 2024, menyatakan bahwa foto dan video itu direkam di UGD RS Bunda, Palembang.
Sementara gambar kedua yang sama dengan video berita TV One tentang peristiwa yang sama, yakni dugaan keracunan di Palembang. Berita itu menjelaskan bahwa siswa-siswi SD itu mendapatkan minuman semprot aneka rasa itu dari membelinya di kantin sekolah.
Ada sembilan siswa yang mengeluhkan gejala setelah mengkonsumsi minuman semprot itu, lima di antaranya diperbolehkan pulang. Sementara empat lainnya, harus mendapatkan penanganan medis secara intensif.
Demikian juga dengan gambar ketiga, salah satu korban dugaan keracunan jajanan semprot yang ditayangkan TV One.
Sementara foto lainnya tidak dapat diidentifikasi.
Keracunan SDN 39 Kota Palembang
Dilansir Antara, setelah melalui pemeriksaan, terdapat 14 siswa SD tersebut yang mengkonsumsi minuman semprot pada hari itu. Kemudian 12 anak mengalami gejala keracunan, dan empat di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
Meskipun sebagian gambar itu sebagian benar, namun diunggah pada Juli 2025, padahal peristiwa tersebut terjadi pada akhir Juli 2024. Selain itu, tautan yang ditanamkan ke gambar tidak mengarah pada sumber informasi yang valid tentang kejadian tersebut melainkan ke halaman penjualan di marketplace.
Tautan tersembunyi yang tidak relevan dengan isi konten tergolong link spam. Spam adalah singkatan dari kalimat berbahasa Inggris, yakni sending and posting advertisement in mass, sebagaimana tertera dalam artikel Tempo.
Spam dapat diartikan sebagai pesan sampah dari pengirim yang tidak dikenal dan bermuatan iklan atau promosi. Spam dahulu masif disebarkan melalui email dan pesan pendek, namun kini juga diedarkan di media sosial.
Spam perlu dihindari karena bersifat sampah yang sering tidak bermanfaat bagi kita, memenuhi ruang penyimpanan, serta membuang waktu, dan menimbulkan gangguan notifikasi.
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan anak-anak korban dugaan keracunan makanan/minuman berperisa di SDN 39 Kota Palembang adalah benar.
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0dLUsWrk1skY5Hshh2midVFDek5AZBge8iTebYWbFzyNdHKZWcfnE14gjJcP7bZSEl&id=100044456138586&_rdc=1&_rdr
https://perma.cc/LTM5-DBS4
https://www.youtube.com/watch?v=dhb1Wystvr8
https://x.com/hannajoe20/status/1820101168439206309
https://www.youtube.com/watch?v=guj-wiBoFTY
https://megapolitan.antaranews.com/berita/301159/bbpom-palembang-lakukan-tes-laboratorium-terhadap-sebuah-produk-permen-semprot
Publish date : 2025-07-22