Tidak Benar Pertamina Rugi Rp982 Triliun dari Penjualan Pertamax

tirto.id - Beredar di media sosial narasi yang membandingkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia dan Malaysia. Unggahan tersebut menyebut Indonesia yang menjual Pertamax dengan harga Rp13.500/liter malah rugi Rp982 triliun. Sementara Malaysia yang menjual produk setara Pertamax senilai Rp7.800/liter justru untung Rp280 triliun.

ADVERTISEMENT

Akun Facebook bernama “Wahyu Ari Wibowo” (arsip) mengunggah klaim ini dalam bentuk gambar. Di dalamnya terdapat dua foto SPBU, masing-masing Pertamina dan Petronas, yang disertai tulisan: “Indonesia Jual Pertamax 13.500/liter Rugi 982 triliun” dan “Malaysia Jual Pertamax 7.800/liter Untung 280 triliun”.

let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

Pada bagian keterangan unggahan, akun ini hanya menuliskan kata “Lawak.”
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

#gpt-inline3-passback{text-align:center;}

Sejak dibagikan pada Kamis (18/9/2025), unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 20 ribu reaksi emoji, 10,9 ribu komentar, dan dibagikan ulang lebih dari dua ribu kali. Kolom komentarnya ramai dipenuhi warganet yang mempertanyakan maupun mempercayai klaim tersebut.
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

#gpt-inline4-passback{text-align:center;}

Periksa Fakta Pertamina Rugi. foto/hotline periksa fakta tirto

Kami juga menemukan unggahan serupa dari akun Mina Mawaddah dan Semar Printing sebelumnya. Pesan yang disebarkan juga cenderung mirip meski menggunakan gambar yang berbeda

ADVERTISEMENT

Namun, benarkah klaim itu?

Untuk memverifikasi kebenaran klaim, pertama-tama Tirto mengunjungi situs Pertamina untuk melihat laporan keuangan tahunan PT Pertamina (Persero). Tirto mendapatkan laporan keuangan tahun 2024 PT Pertamina yang telah diaudit oleh firma akuntansi Ernst & Young (EY).

Berdasarkan dokumen audit, Entitas Induk PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai 3,125 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada periode tahun 2024. Nilai ini setara dengan Rp52,04 triliun.

Nilainya lebih kecil dibanding tahun 2023 yang mencapai 4,441 miliar dolar AS (sekitar Rp73,94 triliun). Namun angka ini menunjukkan narasi kerugian ratusan triliun Indonesia, dalam hal ini Pertamina sebagai penjual BBM, tak tepat.

Sementara, angka Rp982 triliun yang disebut dalam unggahan di Facebook tadi tidak ditemukan dalam laporan keuangan resmi Pertamina.

Angka tersebut lebih mendekati estimasi potensi kerugian negara, akibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina subholding periode 2018–2023.

Rangkuman Tirto, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar menyatakan bahwa kerugian negara dalam perkara dalam perkara tata kelola minyak mentah dan produk kilang bisa mencapai Rp193,7 triliun/ tahun. Sehingga jika periodenya lima tahun sekitar Rp968,5 triliun atau hampir Rp1 kuadriliun.

Meski demikian, Harli menegaskan perhitungan tersebut masih bersifat estimasi kasar dan perlu diperiksa lebih lanjut oleh ahli keuangan.

Sementara itu, klaim bahwa Malaysia melalui Petronas mencetak keuntungan ratusan triliun memang sesuai dengan laporan keuangan resmi perusahaan tersebut.

Mengutip Antara, Petronas membukukan keuntungan bersih sebesar RM80,7 miliar atau sekitar Rp267,99 triliun pada tahun buku 2023. Angka ini tidak jauh berbeda dari klaim yang beredar di media sosial, yakni Petronas meraih untung Rp280 triliun.

Sementara itu pihak Pertamina juga membantah narasi soal kerugian mereka akibat menjual Pertamax. Mereka menjabarkan pola penetapan harga BBM di Indonesia yang punya batas berdasar acuan pasar internasional.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) umum di Indonesia mengacu pada ketentuan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan dari Keputusan Menteri ESDM Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar.

“Penetapan harga BBM umum mengacu pada ketentuan dalam Keputusan Menteri ESDM yang mengatur formula perhitungan harga dasar,” kata Fadjar.

Melalui formula tersebut, pemerintah menetapkan batas atas harga berdasarkan harga acuan pasar internasional seperti Mean of Platts Singapore (MOPS)/Argus, ditambah dengan biaya distribusi serta margin badan usaha maksimal 10 persen. Setiap badan usaha, termasuk Pertamina, wajib mengikuti regulasi ini dalam menentukan Harga Jual Eceran (HJE) BBM umum.

Fadjar juga secara tegas menampik klaim kerugian Rp982 triliun akibat penjualan Pertamax.

“Informasi mengenai penjualan Pertamax dengan rugi 982 triliun merupakan informasi yang tidak berdasar dan merupakan false information,” tegasnya.

Perlu diketahui, harga Pertamax di Indonesia dan Malaysia juga memiliki kebijakan subsidi yang berbeda.

Mengutip CNBC Indonesia, pemerintah Malaysia memberikan subsidi pada BBM berkualitas tinggi, yaitu bensin RON 95 (setara Pertamax Plus) dan Solar dengan cetane number (CN) di atas 51 (hampir setara Pertamina Dex). Kebijakan ini membuat harga BBM dengan kualitas tinggi di Malaysia tetap lebih murah bagi konsumen.

Sebaliknya, di Indonesia subsidi dan kompensasi diberikan untuk BBM dengan kualitas lebih rendah, yakni bensin RON 90 (Pertalite), Solar subsidi (CN 48), serta minyak tanah (kerosene). Adapun harga Pertamax (RON 92) tidak disubsidi, sehingga harganya lebih tinggi dibandingkan Malaysia.

Berdasarkan penelusuran fakta, ditemukan kalau klaim bahwa Pertamina merugi Rp982 triliun dari penjualan Pertamax adalah salah dan menyesatkan (false and misleading).

Angka tersebut bukan berasal dari laporan keuangan resmi, melainkan lebih dekat dengan estimasi kerugian negara akibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina periode 2018–2023. Faktanya, mengutip laporan keuangan Pertamina teranyar, mereka mencatatkan laba sekitar Rp52 triliun pada tahun 2024.

Selain itu, perbandingan harga Pertamax di Indonesia dan Malaysia juga tidak disertai penjelasan konteks masing-masing negara.

Harga BBM di Malaysia lebih murah karena pemerintahnya memberi subsidi pada BBM berkualitas tinggi (RON 95 dan Solar CN 51), sementara Indonesia hanya menyalurkan subsidi untuk BBM dengan kualitas lebih rendah seperti Pertalite (RON 90), Solar subsidi, dan minyak tanah.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat me

https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=3765508733581820&id=100003681902056&rdid=sPwFVslhXdk84J2j#
https://archive.ph/xycDd
https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2208__znnid=318__cb=28f70ab964__oadest=https%3A%2F%2Fblog.qasir.id%2Fpromo-qasir%2Fmaksimalkan-bisnis-anda-daftarkan-usaha-di-qasir-dengan-referral-tirtoid-dan-dapatkan-harga-khusus
https://www.facebook.com/akhipop/posts/pfbid02kaKQMWDaGAXrtNzgF1zXajNXAJkNJz5gH9bJvvb6uGZyCS5UJfD7rereRm7ZRH3Sl
https://www.facebook.com/baguz.pratama/posts/pfbid0RHu4XCsnG2WLs9xf3LjJEYn1j2f68dd976TjRxD1wNShke3zrHaFbdUTbxGZUsBjl
https://pertaminawebui-ekf6fje6gwgdgjef.southeastasia-01.azurewebsites.net/id/laporan-keuangan
https://tirto.id/kasus-pertamina-jadi-korupsi-terbesar-ri-rugi-rp1-kuadriliun-g8SM
https://www.antaranews.com/berita/4012380/keuntungan-bersih-petronas-rp26799-triliun-di-tahun-keuangan-2023
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230105162238-4-403169/beda-dengan-ri-malaysia-subsidi-bbm-setara-pertamax-plus
https://mailto:factcheck@tirto.id

Publish date : 2025-09-20