[HOAKS] MBG adalah Agenda 21 dan Bagian dari Great Reset

KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan karena maraknya kasus keracunan dan kritik terhadap kualitas makanan yang disajikan.

Di media sosial, beredar narasi yang menyebutkan bahwa MBG merupakan agenda terselubung para elite untuk melakukan kontrol sosial, melalui Agenda 21 dan Great Reset.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

Teori yang mengaitkan maraknya kasus keracunan dalam program MBG dengan Agenda 21 dan Great Reset disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Pengguna media sosial menyebarkan video eks Komjen Polri, Dharma Pongrekun menyampaikan pendapatnya soal MBG.

Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 September 2025:

MBG = Simulasi Agenda 21 → Agenda 2030 → Great Reset

Menurut Komjen (Purn) Dharma Pongrekun, MBG bukan program murni pemerintah, melainkan endorse dari Agenda 2021 menuju tatanan dunia baru (Great Reset) yang akan dimulai pada 2030. Ini bukan teori konspirasi, tapi analisis spiritual dan geopolitik yang makin relevan.

...

Orang tua tidak dilibatkan, hanya disuruh terima. Anggaran besar mengalir ke dapur elite, bukan ke warung rakyat. Ketika anak-anak keracunan, solusi yang ditawarkan bukan perbaikan sistem, tapi asuransi. Ini bukan perlindungan, tapi pengalihan isu.

Skema ini berjalan seiring dengan Agenda 2030, di mana negara mengambil alih peran keluarga, dan sistem global mengatur pola hidup, pola makan, bahkan pola pikir. MBG adalah simulasi kontrol sosial, bukan program gizi.

akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 18 September 2025, yang mengaitkan maraknya kasus keracunan dalam program MBG dengan Agenda 21 dan Great Reset.

Teori konspirasi mengenai Agenda 21 dan Great Reset pernah diulas sebelumnya.

Sebagai informasi, Dharma Pongrekun merupakan sosok yang kerap menyebarkan teori konspirasi.

Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah sejumlah narasi menyesatkan yang ia lontarkan, terutama terkait vaksin, pandemi Covid-19, bakteri wolbachia, hingga tudingan keliru terhadap institusi Kementerian Kesehatan.

Melalui video yang beredar di media sosial, ia lantas mengeklaim bahwa MBG berkaitan dengan Great Reset dan Agenda 21.

Penjelasan soal Great Reset

Konspirasi mengenai Great Reset merupakan respons atas usulan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) untuk melakukan perombakan besar-besaran.

Usulan itu muncul pada 2020, untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan mengeluarkan undang-undang, langkah ekonomi, dan inisiatif pembangunan berkelanjutan.

Frasa "Great Reset" sudah ada lebih dulu dari inisiasi WEF.

Pemaknaan "Great Reset" sebagai bentuk eliminasi besar-besaran berasal dari buku konspirasi yang terbit pada 1992.

Buku itu menceritakan sekelompok pemimpin elit rahasia yang mengendalikan dunia.

Meskipun benar bahwa "Great Reset" banyak disebutkan oleh WEF, tetapi tidak menjadi bukti bahwa hal tersebut sejalan dengan subyek teori konspirasi.

Penjelasan selengkapnya dapat dibaca di sini.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki Agenda 21 yang menjadi wujud kampanye dari Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan pada 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.

Terdapat seruan baik dalam agenda tersebut, seperti penguatan peran perempuan, pemimpin lokal, pekerja, petani, pengusaha, dan industri swasta untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, agenda tersebut tidak mengikat. Pembahasannya pun seputar isu lingkungan, sosial dan ekonomi.

Namun, narasi di media sosial justru memutarbalikkan tujuan tersebut. Termasuk agenda soal depopulasi.

Juru Bicara PBB membantah poin-poin dalam Agenda 21 yang beredar di media sosial dan menyatakan semuanya menyimpang dari kebenaran.

Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah narasi yang mengeklaim bahwa kasus keracunan dalam program MBG karena sabotase.

Ia menjelaskan, kasus keracunan yang belakangan terjadi akibat kelalaian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap standar operasional prosedur (SOP).

"Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP," kata Dadan, Selasa (30/9/2025).

Teori yang mengaitkan maraknya kasus keracunan dalam program MBG dengan Agenda 21 dan Great Reset merupakan hoaks.

BGN mengakui, kasus keracunan yang belakangan terjadi karena kelalaian dalam mematuhi SOP.

Narasi mengenai Agenda 21 dan Great Reset merupakan teori konspirasi berulang yang telah dibantah sebelumnya.

https://www.facebook.com/Vingky.Andrew.Dondokambey/videos/1339102760980779/
https://www.facebook.com/reel/1902901876910364
https://www.facebook.com/reel/4016578452002986
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/08/21/111100982/kontroversi-dharma-pongrekun-beragam-disinformasi-dan-teori-konspirasi?page=all
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/09/30/142605682/disinformasi-soal-wef-rencanakan-the-great-reset-upaya-kuasai-dunia?page=all
https://sustainabledevelopment.un.org/outcomedocuments/agenda21
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/04/173600982/-hoaks-agenda-pbb-soal-tata-dunia-baru-dari-vaksinasi-hingga-depopulasi?page=all
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/30/132300282/kepala-bgn-bantah-keracunan-mbg-karena-sabotase
https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

Publish date : 2025-10-01